Log in
A+ A A-

Apa Yang Perlu Kalian Ketahui Tentang Disabilitas!

Perayaan Hari Disabilitas Internasional tahun ini mengusung tema “Transformation Towards Sustainable and Resilient Society For All”. Dan di Indonesia, kita menggunakan tema “Menuju Masyarakat Inklusi Tangguh dan Berkelanjutan”. Kedua tema ini bersama-sama menekankan semakin pentingnya pemastian keterlibatan penyandang disabilitas, sebagai salah satu komponen dalam keberagaman, untuk terlibat aktif dalam setiap kesempatan dan untuk itu diperlukan terpenuhinya kebutuhan disabilitas dalam mengeliminasi hambatan yang mereka alami. 

Untuk memperingati Hari Disabilitas Internasional yang jatuh pada tanggal 3 bulan Desember tahun ini, berikut akan kami sajikan sejumlah informasi mengenai disabilitas. Mulai dari penyebutan, ragam disabilitas, hingga hal-hal yang berkaitan dalam kehidupan penyandang disabilitas di Indonesia. Penyandang disabilitas sebagai salah satu bagian penting dalam sistem tatanan sosial yang inklusif, dapat berperan aktif sehingga menjadi penunjang kemajuan yang berkelanjutan. 

Sebelum kita berbicara lebih jauh tentang disabilitas, kita perlu memahami mengapa menjadi penting untuk memiliki kepekaan terhadap isu ini. Jawabannya sederhana saja. Bahwa setiap orang berpotensi menjadi penyandang disabilitas. Sehingga menjadi wajar ketika kesetaraan hak untuk disabilitas seharusnya diadvokasi oleh semua orang. Hambatan umum yang sering dihadapi penyandang disabilitas adalah absennya sarana yang aksesibel untuk mereka. Seperti lift, bidang miring, penerjemah isyarat, tanda bergambar, dan lain sebagainya. Sedangkan pemenuhan sarana yang akesibel ini adalah hak setiap manusia, yang nantinya tidak hanya akan digunakan oleh penyandang disabilitas, tapi tentu akan dinikmati oleh semua orang. 

Lalu apa saja yang dibutuhkan para penyandang disabilitas untuk bisa mengakses kesempatan tanpa harus terhambat oleh hambatan yang dialaminya? Aksesibilitas fisik. Diantaranya ramp atau bidang miring, lift, rambu disabilitas, toilet khusus, dan parkir khusus. Untuk media tulis, hendaknya disediakan versi braille, teks, atau audio. 

Penyebutan disabilitas atau difabel.  

Seringkali terjadi penyebutan istilah penyandang disabilitas yang masih salah. Meskipun tidak ada aturan baku dalam penyebutannya, namun setelah masyarakat dunia meratifikasi Konvensi Hak-Hak Asasi Penyandang Disabilitas (United Nation Convention on The Right of Person With Disabilities) oleh PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) penyebutan penyandang disabilitas mulai dipergunakan untuk menghapus kata “cacat”, “normal – tidak normal”, “handicap”. Sedangkan untuk orang yang bukan disabilitas, pada umumnya penyebutannya adalah “non-disabilitas” atau “non-difabel”. 

Ragam Disabilitas. 

Sebelumnya di Indonesia kita menggunakan istilah ketunaan. Namun sejak tahun lalu, pemerintah mengesahkan UU No.8 tahun 2016 yang salah 1 poinnya memaparkan ragam disabilitas. Yang diantaranya adalah:

1.Disabilitas fisik, merupakan ragam disabilitas dimana terganggunya fungsi gerak. Antara lain amputasi, lumpuh layu, atau kaku hingga paraplegi dan tetraplegi. 

2.Disabilitas sensorik, merupakan ragam disabilitas dimana terganggunya salah satu fungsi dari panca indra. Antara lain disabilitas netra, Tuli atau wicara. 

3.Disabilitas mental, merupakan terganggunya fungsi pikir, emosi, dan perilaku. Antara lain depresi, gangguan kepribadian, hiperaktif dan autis. 

4.Disabilitas intelektual, merupakan adanya kekurangan intelektual dan keterbelakangan secara mental, lamban belajar, dan gangguan otak.

5.Disabilitas ganda, merupakan keadaan ketika terdapat dua atau lebih ragam disabilitas.

Fakta menarik dari disabilitas.

1.Penyandang disabilitas Tuli lebih menyukai sebutan Tuli ketimbang rungu. Karena menurut mereka kata Tuli lebih menunjukkan identitas mereka yang memiliki cara komunikasi berbeda. Bukan semata-mata tidak bisa mendengar atau bicara saja. 

2.Bahasa isyarat yang digunakan oleh Tuli berbeda setiap daerahnya. 

3.Banyak tokoh ternama mulai dari peneliti hingga figur publik yang juga seorang penyandang disabilitas. Seperti; Hellen Keller – Ilmuwan, Stevie Wonder – Penyanyi Internasional, dan masih banyak lagi. 

4.Pertandingan atau cabang olahraga yang khusus disabilitas disebut Paralympic. Pada Olimpiade Paralympic di Brazil tahun lalu, Cabang Tenis Lapangan Kursi Roda dimenangkan oleh Shingo  Kunieda asal Jepang. 

5.Beberapa penyandang disabilitas mayoritas disabilitas fisik memodifikasi kendaraan mereka sesuai kebutuhan mereka. Seperti sepeda motor roda tiga maupun sespan. 

Informasi di atas adalah sebagian kecil dari dunia disabilitas yang sangat beragam dan belum banyak diketahui orang. Dengan segala keterbatasan dan hambatan yang para penyandang disabilitas hadapi, mereka mampu untuk mengaktualisasikan kehidupan mereka dalam bermasyarakat. Tinggal bagaimana kita, yang juga bagian dari masyarakat yang sama tempat di mana mereka hidup, mampu mendukung terciptanya akses yang ramah disabilitas, dan mewujudkan kesempatan yang setara untuk semua. 

 

Last modified onTuesday, 28 November 2017 08:10

Leave a comment

Make sure you enter the (*) required information where indicated. HTML code is not allowed.