Log in
A+ A A-

Cara Asyik Berinteraksi dengan Orang dengan Autisme.

Mungkin ada beberapa dari kalian yang masih bingung bagaimana berinteraksi dengan orang dengan autisme, terutama masih banyak yang menganggap bahwa autisme hanya terjadi pada anak kecil dan usia dini. Nah kali ini kami akan memberikan tips bagaimana berinteraksi dengan orang dengan autisme. Dalam hal ini adalah cara berkomunikasi dan memahami perilaku sosialnya. 

  • Sapalah dan perkenalkanlah diri kalian.
    Ketika bertemu dengan orang dengan autisme, sapalah mereka seperti biasa yang kamu lakukan setiap hari apabila bertemu orang baru. Tidak perlu canggung dan kikuk. Apabila mereka menghindar dan belum mau, tunggulah beberapa saat. Apabila situasi sudah baik, silahkan berkenalan kembali. 

  • Jelaskan dan utarakan maksud kalian. Hal ini sangat penting agar mereka mengerti apa yang sedang kalian lakukan. Terlebih jika kalian adalah orang baru di sekitar mereka. 

  • Beri waktu bagi orang dengan Autisme untuk memahami informasi yang kamu akan bagikan. Tunggulah responnya. Apabila tidak ada respon berikanlah respon secepatnya. Agar informasi yang kamu ingin sampaikan tidak salah arti dan semua bisa memahami.

  • Apabila bertanya, pertanyaan haruslah jelas. Gunakan kalimat-kalimat yang mudah dan langsung dapat dimengerti.

  • Hindari kata-kata yang bermakna ganda atau humor yang tidak perlu.
    Orang dengan autisme seringkali tidak paham dengan kata-kata yang bermakna ganda dan perumpamaan. Karena cenderung mereka akan mengulangi kalimatnya. Lalu meskipun kalian nanti akan terlibat dengan obrolan yang menarik hindari humor yang sekiranya mereka tidak akan mengerti dengan mudah. 

  • Apabila kalian sudah saling mengenal dan terlibat, jagalah interaksi kalian secara rutin baik informasi yang sama-sama kalian dapatkan dan kebiasaan yang sering kalian lakukan.  

  • Perhatikan lingkungan. Orang dengan autisme biasanya sensitif terhadap cahaya, bau, dan suara. Kalau bisa jagalah lingkungan kalian berinteraksi tenang dan sepi.

  • Selalu bertanya pada pendamping atau orang tua orang dengan autisme. Jika kalian bertemu mereka bersama pendamping dan orang tua mereka, selalu tanyakan apabila kalian menemukan masalah. Hal ini juga akan membantu kalian belajar lebih baik lagi untuk berinteraksi dengan orang dengan autisme. 

Berikut tadi adalah beberapa tips untuk berinteraksi dengan orang dengan autisme. Sangat sederhana bukan? Kami juga yakin semakin kalian sering berinteraksi dengan orang dengan autisme akan semakin mudah memahami hambatan apa yang mereka alami setiap harinya. Selamat mencoba!!

 

Huda Arsitek dengan Autis asal Sidoarjo

Beberapa minggu lalu tim kami bertemu dengan Ibu Iin asal Sidoarjo. Pertemuan itu adalah kesempatan pertama kami berkenalan dengan Huda anaknya, pemuda mandiri dengan autis yang sehari-hari berprofesi sebagai freelance drafter gambar bangun. Sekilas Huda tampak seperti anak remaja lelaki seumurannya, namun ketika berkomunikasi, Huda menunjukkan kekhususannya. Seperti kebanyakan anak dengan autis, Huda terlihat sulit untuk berkomunikasi jika tidak menggunakan sentuhan sebagai tanda pengawal komunikasi. Pandangannya yang kurang fokus menjadi karakter utama Huda bahwa dia adalah anak dengan autis.

Namun Huda adalah anak yang luar biasa. Sekilas dia terlihat tak memiliki kemampuan untuk melakukan banyak hal, namun semua stigma itu runtuh ketika dia duduk di balik laptop kesayangannya dan duduk di salah satu sudut dapur yang sengaja disulap menjadi kantor pribadi bagi Huda untuk berkarya dan menggunakan AutoCad, SketchUp, dan jenis software visualisasi gambar bangun lainnya sambil mendengarkan lagu dangdut yang ia suka. Huda memiliki kemampuan gambar yang luar biasa. Dia sering membuat desain bangunan dengan tingkat kompleksitas cukup tinggi. Menurut Bu Iin, Huda sangat menyukai bentuk bangunan yang memiliki lantai lebih dari dua. Pemilihan pintu, warna ubin, dan bahkan jenis sprei semua atas pertimbangan Huda.  

Sama seperti anak dengan autis lain, Huda sangat menyenangi detil dan logis. Menurut ibunya Huda sangatlah cerdas dalam bidang Matematika dan Fisika yang membutuhkan konsentrasi perhitungan yang cukup tinggi. Namun sangat lemah dalam bahasa Indonesia. Ketika ditanya apa keinginannya, dia hanya menjawab "kuliah". Huda ingin sekolah lagi. Meneruskan dan mengembangkan kemampuannya di perkuliahan. Saat ini Huda sedang mengerjakan beberapa proyek gambar bangunan berbayar yang didapatkan oleh kakak dan ibunya melalui situs online penyedia jasa proyek untuk freelancer. Setiap rupiah yang dia dapatkan diberikan kepada ibunya yang kelak akan digunakan untuk biaya kuliah. 

Kemampuan Huda saat ini tidak lepas dari perjuangan Bu Iin yang membuatnya berhasil lulus dari SLB dan SMK inklusi. Sebelumnya Huda bahkan pernah tidak diijinkan mengikuti Ujian Nasional di SMPLB, namun berkat tekad, kerja keras, dan semangat Ibu Iin semua itu bisa dilalui. Hal ini menunjukkan bahwa peran keluarga sangat menentukan kemajuan dan kemampuan anak dengan autis. Setiap selesai shalat, Huda selalu berdoa dengan caranya yang sangat khas dan unik. Langsung dan to the point. “Ya Allah, berikanlah kesehatan, uang yang banyak, bisa masuk YouTube dan bisa kuliah, Amin”.

Huda dalam kesederhanaannya menggambarkan hasil dari semangat yang tak pernah mati. Dukungan keluarga yang saling menguatkan. Mengajarkan bahwa anak dengan autis bisa mandiri dan bermanfaat untuk masyarakat sekitar. (BP)

  • Published in Artikel
Subscribe to this RSS feed